Informasi Bisnis: Ekonomi Digital akan Jadi Prioritas di Indonesia

Dalam lawatannya ke Amerika Serikat, Presiden Indonesia Joko Widodo Menetapkan bahwa Ekonomi Digital Indonesia akan menjadi prioitas pembangunan ekonomi di Indonesia, untuk meningkatkan ekonomi digital tersebut Presiden Jokowi membawa pasukannya untuk berkunjung ke markas raksasa Digital di Silicon Valley.

Pasukan yang akan berkunjung ke Silicon Valley di pimpin oleh Menteri Kominfo, karena Predisedn jokowi akan kembali pulang untuk mengatasi kabut asap yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, Seperti Sumatera, Kalimantan dan juga Papua. Kabut asap yang diakibatkan kebakaran hutan yang semakin meluas menimbulkan asap ini, menganggu kenyamanan masyarakat disekitarnya.

Kembali pada topik Ekonomi Digital

Ekonomi digital di Indonesia semakin meningkat, menurut angka pada tahun 2014 pasar digital Indonesia mencapai US$ 12 Miliar, angka ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sekitar US$ 8 Miliar. Indonesia memang mempunyai pasar digital terbesar di Asia Tenggara.

Dengan dicanangkannya Ekonomi Digital sebagai prioritas pembangunan ekonomi Indonesia, beberapa pelaku ekonomi digital Indonesia diajak untuk berkunjung ke Silicon Valley tempat para raksasa digital dunia, seperti Micrisoft, Google, Facebook, dan Apple.

Mereka yang ikut ke Silicon valley adalah Nadiem Makarim bos Gojek, William Tanuwijaya bosnya Tokopedia, Ferry Unadi bos Traveloka, Andrew Darwis bos Kaskus, Yansem Kamto bos Kibar dan Emirsyah Satar dari MatahariMall. Diharapkan mereka yang ikut akan membawa pengalaman serta pelajaran dari Silicon Valley untuk dapat juga mengembangkan serta dapat bekerja sama dengan raksasa Digital Dunia, sehingga dapat meningkatkan ekonomi digital di Indonesia.

1000 technopreneur pada tahun 2020

Pada Informasi tersebut yang di tulis di laman berita CNN bahwa Menkominfo mengatakan “Bersama Industri di Indonesia kami mempunyai visi 1000 technopreneur pada tahun 2020”, dengan melihat bagaimana Silicon Valley bekerja membangun Ekonomi digital mereka, dan pemerintah dalam hal ini mengajak beberapa pengusaha dibidang ekonomi digital Indonesia untuk menggali pelajaran di silicon Valley.

Dalam kesempatan tersebut para pendiri ekonomi digital tersebut harus memanfaatkan kesempatan ini untuk bertemu dengan pemodal ventura ternama dan lembaganya untuk memberikan bimbingan terhadap pelaku ekonomi digital di Indonesia.

Program ini adalah bukti nyata dari pemerintah guna membangun ekonomi digital Indonesia supaya dapat bersaing di kancah dunia. Menurut Rudiantara dalam berita tersebut berhaarap pada tahun depan ada satu atau dua startup pengusaha digital Indonesia yang mempunyai nilai jual US$ 1 Miliar.

Dan dengan adanya kunjungan para pelaku ekonomi digital tersebut dapat ditularkan di Indonesia supaya target 1000 technopreneur pada tahun 2020 akan tercapai.

Ini mengingatkan saya pada satu ungkapan bisnis yang cukup terkenal yaitu ATM ( amati, tiru dan modifikasi ), ungkapan ini harus dapat dilaksanakan oleh para pelaku ekonomi digital Indonesia yang berkesempatan diajak untuk berkunjung ke Sillicon Valley, yang jadwalnya pada 28 Oktober 2015 mendatang ke California, USA.

Tuesday, October 27, 2015